Cara Praktis Profit dengan Candlestick Shooting Star

Berdasarkan statistik yang terdapat didalam buku “Encyclopedia of Candlestick Charts”, pola candlestick Shooting Star memiliki 59% peluang bahwa harga akan berbalik arah (reversal).

Selain itu, statistik dari situs PatternsWizard.com juga menyebutkan bahwa menggunakan pola ini memiliki 37.8% kemungkinan bahwa target profit akan dicapai dengan risk & reward ratio 2:1.

Pada percobaannya, ditemukan bahwa untuk setiap $100 yang digunakan dengan pola ini, maka akan menghasilkan pendapatan rata-rata $13.5.

Apa itu Candlestick Shooting Star?

Formasi candlestick shooting star terbentuk ketika harga pembukaan (open), harga terendah (low) dan harga penutupan (close) berapa direntang harga yang berdekatan.

Pola candlestick ini dikategorikan sebagai pola reversal yang biasanya terjadi diakhir sebuah uptrend. Formasi ini terbentuk dari tekanan jual yang tinggi sehingga menciptakan penolakan (rejection) dan mendorong harga untuk turun mendekati harga pembukaan (open).

Jika pola ini ditemukan pada area resistance, maka besar kemungkinan bahwa harga akan berbalik arah. Karena pelaku pasar sepakat bahwa harga sudah mencapai titik jenuh beli sehingga pelaku pasar pesimis bahwa harga akan melanjutkan kenaikannya.

Apa Perbedaan Candlestick Shooting Star dan Inverted Hammer?

shooting-star-vs-inverted-hammer

Ketika mengidentifikasi sebuah pola candlestick, terkadang kita mendapati sebuah pola memiliki kemiripan. Pola candlestick shooting star memiliki bentuk yang sama dengan inverted hammer.

Perbedaan dari kedua pola tersebut terletak pada penempatan posisi dari candle tersebut. Pola Inverted hammer terletak pada downtrend (bearish) yang menandakan bahwa harga akan reversal dari downtrend menuju uptrend. Pola ini memiliki indikasi yang kuat jika berada di area support/demand.

Sedangkan shooting star terletak pada uptrend (bullish) yang mengindikasikan bahwa harga akan reversal dari uptrend menuju downtrend. Pola ini memiliki indikasi yang kuat jika ditemukan di area resistance/supply.

Cara Mengenali Pola Candlestick Shooting Star

Cara yang tepat untuk mengidentifikasi pola candlestick ini adalah melihat terlebih dahulu trend dari sebuah harga. Kemudian dilanjutkan dengan mencari area support dan resistance yang kuat.

Baca:  Risiko Investasi: Pengertian dan Tips Cara Mengatasinya

Pola ini dapat ditemukan pada sebuah trend kenaikan yang berusaha menembus area resistance namun gagal. Hal ini juga dapat mengindikasikan harga melakukan penolakan (rejection) sehingga berbalik arah (reversal).

Untuk memastikan harga tersebut berbalik arah (reversal), kita bisa menunggu candle setelahnya. Jika memperlihatkan candle penurunan harga, kita dapat mengambil posisi entri pada harga penutupan dari candle tersebut.

Berikut ini karakteristik dari candlestick shooting star:

  1. Memiliki panjang sumbu 2x atau lebih dari ukuran body.
  2. Sumbu yang panjang terletak pada bagian atas body.
  3. Terbentuk diawali dengan uptrend.
  4. Sering ditemukan pada area resistance.

Contoh #1 – Aset kripto Bitcoin (BTCUSDT)

shooting-star-btc

Contoh #2 – Aset kripto Polygon Matic (MATICUSDT)

shooting-star-polygon-matic

Contoh #3 – Aset kripto Polygon Matic (MATICUSDT)

shooting-star-polygon-matic

Cara Menentukan Titik Entri, Stop Loss dan Target Take Profit

Entri menggunakan candlestick shooting star dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu Entri pada penutupan harga (close) atau menunggu candle konfirmasi. Untuk menentukan area take profit, kita bisa menggunakan rasio risk:reward 1:1.5 atau 1:2.

Sedangkan untuk menentukan area stop loss, kita dapat meletakkan stop loss diatas harga tertinggi (high) dari candle atau diatas resistance jika candle ditemukan di area tersebut.

Berikut ini adalah beberapa contoh cara entri, take profit dan stop loss:

Contoh #1 – Entri pada penutupan harga (Risk/Reward 1:3)

shooting-star-entri-01

Contoh #2 – Entri menunggu candle konfirmasi (Risk/Reward 1:1.7)

shooting-star-entri-02

Dari kedua contoh diatas, kita dapat melihat bahwa entri disaat penutupan harga candle shooting star memiliki rasio risk/reward yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan entri pada candle konfirmasi.

Pilihan tersebut tergantung dengan profil resiko masing-masing trader. Apapun pilihannya masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Hal yang terpenting yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan keuangan (money management), mental psikologi yang baik dan keyakinan yang kuat terhadap analisa yang kita miliki.

Kombinasi Shooting Star dengan MACD

Untuk meningkatkan probabilitas kita dapat menggunakan indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) sebagai indikator pendukung dari analisis teknikal. Tujuan menggunakan MACD adalah untuk mengukur kekuatan dari sebuah trend. Indikator ini akan memberikan petunjuk tentang kekuatan trend melalu garis macd, signal dan bar.

Baca:  Cara Jitu Raih Profit dengan Candlestick Dragonfly Doji

shooting-star-macd-02

Dari pergerakan harga yang terlihat pada gambar diatas, kita menemukan bahwa pergerakan harga membentuk pola uptrend dengan membentuk higher high dan higher low baru [1], namun terjadi penolakan pada area resistance sehingga membentuk candlestick shooting star [2].

Pada indikator MACD, kita dapat melihat bahwa garis macd dan signal cenderung menurun, hal ini mengindikasikan pelemahan pada uptrend [3]. Selain itu, garis macd (biru) gagal melakukan persilangan terhadap garis signal (oranye) dan terbentuk candle shooting star [3]. Selanjutnya pergerakan harga berubah atau reversal dari uptrend menjadi downtrend [4].

Kombinasi Shooting Star dengan Stochastic RSI

Selain menggunakan indikator MACD, kita juga dapat menggunakan Stochastic RSI. Tujuan menggunakan indikator ini adalah untuk menentukan apakah harga sudah menyentuh area jenuh beli (overbought) ketika pola shooting star terjadi.

shooting-star-stoch-01

Dari gambar diatas terlihat bahwa ketika pola shooting star terbentuk, indikator stochastic rsi sudah berada di area jenuh beli (overbought) bahkan sudah melakukan persilangan antara garis %K (biru) dengan %D (oranye) atau biasa disebut dengan dead cross.

Kesimpulan

Pola candlestick shooting star memberikan indikasi kepada kita bahwa harga akan berbalik arah (reversal). Pola ini memiliki probabilitas yang tinggi ketika berada di area resistance. Semakin panjang sumbu yang dihasilkan dari pola ini maka semakin tinggi juga peluang bahwa trend reversal.

Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan entri akan lebih baik untuk mengukur rasio risk/reward terlebih dahulu dan disertai pengelolaan keuangan (money management) yang baik.