Risiko Investasi: Pengertian dan Tips Cara Mengatasinya

Apa itu risiko investasi? Risiko investasi adalah potensi kerugian yang timbul dari investasi.

Risiko investasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti fluktuasi nilai tukar, inflasi, atau bahkan kondisi politik dan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi, investor perlu mengevaluasi risiko investasi yang mungkin timbul.

Jenis risiko investasi

Penurunan nilai investasi bisa disebabkan oleh pelemahan ekonomi atau peristiwa lain yang memengaruhi seluruh pasar.

Adapun jenis-jenis risiko investasi adalah risiko ekuitas, risiko suku bunga dan risiko mata uang.

  • Risiko ekuitas – Terjadi pada aset investasi saham. Harga pasar saham bervariasi sepanjang waktu tergantung pada permintaan dan penawaran. Risiko ekuitas adalah risiko kerugian karena penurunan harga pasar saham.
  • Risiko suku bunga – Ini adalah risiko kehilangan uang karena perubahan suku bunga. Biasanya terjadi pada kelas aset seperti obligasi. Misalnya, jika suku bunga naik, nilai pasar obligasi akan turun.
  • Risiko mata uang – Ini adalah risiko kehilangan uang karena pergerakan nilai tukar mata uang. Umum terjadi pada aset investasi mata uang asing. Misalnya, jika dolar AS menjadi kurang berharga relatif terhadap rupiah, maka saham Indonesia Anda akan bernilai lebih tinggi dalam dolar AS.

mengenali-risiko-investasi_image

Mengenali risiko investasi dan cara mengatasinya

Cara-cara untuk mengatasi risiko investasi antara lain, dengan menginvestasikan dalam beberapa instrumen keuangan yang berbeda, dan diversifikasi portofolio investasi.

Investasi hadir dengan risiko yang harus dikelola untuk melindungi investasi utama dan keuntungan yang sudah didapat.

Meskipun tidak ada cara yang dijamin untuk menghilangkan semua risiko, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan dampak dan memaksimalkan keuntungan yang Anda miliki:

1) Diversifikasi portofolio investasi Anda

Berinvestasi dalam berbagai jenis aset dan sekuritas untuk menyebarkan risiko Anda.

Ketika Anda mendiversifikasi portofolio investasi Anda di seluruh jenis produk investasi, risiko Anda pada portofolio secara keseluruhan akan berkurang.

Misalnya, misalkan Anda berinvestasi 20% di saham A, 20% di asuransi, 40% di deposito tetap, dan 20% di properti.

Jadi, jika harga saham A jatuh, kerugian Anda akan terbatas karena 80% dari investasi Anda berada di jalan lain.

Diversifikasi berkaitan dengan pencapaian tujuan risiko/return yang diharapkan dengan membangun portofolio keuangan dari investasi yang tidak berkorelasi.

Baca:  Pembayaran Dividen Adalah: Pengertian dan Hitungannya

Diversifikasi umumnya membantu dalam memperlancar keuntungan.

Namun, hindarilah diversifikasi secara berlebihan.

2) Tetap update dengan informasi terkini

Ikuti berita dan acara yang dapat memengaruhi nilai investasi Anda. Seringkali sebuah aset investasi dipengaruhi oleh berita dan informasi yang tersebar di publik.

3) Pantau portofolio Anda

Secara teratur memeriksa kinerja investasi Anda untuk memastikan mereka memenuhi harapan Anda.

Alokasi aset yang Anda lakukan setahun yang lalu mungkin tidak sesuai dengan situasi pasar saat ini.

Dalam skenario seperti itu, jika Anda tidak memantau investasi Anda dari waktu ke waktu, risiko investasi pada portofolio Anda bisa melonjak.

Oleh karena itu, menjadi penting untuk melacak kinerja investasi Anda.

Anda harus mengevaluasinya tepat waktu, karena hal ini membantu mengembalikan portofolio Anda ke alokasi aset yang tepat, dan pada akhirnya akan membantu meminimalkan risiko.

4) Miliki rencana

Tentukan tujuan dan strategi investasi Anda diawal, dan tetap berpegang dan optimis dengan rencana tersebut.

5) Bersiaplah untuk kehilangan sejumlah uang

Berinvestasi bukannya tanpa risiko, melainkan menerima bahwa kerugian adalah suatu kemungkinan dapat membantu Anda menghadapi pasang surut.

6) Pahami tolerasi resiko anda

Toleransi Risiko mengacu pada kemampuan seorang investor untuk menanggung risiko kehilangan modal yang diinvestasikan.

Toleransi risiko terutama tergantung pada usia investor dan kewajiban keuangan saat ini.

Misalnya, jika Anda berusia pertengahan 20-an, belum menikah dan memiliki tanggung jawab keuangan yang lebih sedikit, maka Anda lebih toleran terhadap risiko dibandingkan dengan investor lain yang berusia akhir 50-an dan sudah menikah dengan anak-anak yang sedang kuliah.

Jadi, sebagai aturan umum, investor yang lebih muda lebih toleran terhadap risiko daripada investor yang lebih tua.

evaluasi-kinerja-investasi_image

Jika kita mulai berinvestasi sejak dini, maka kita bisa memulai perjalanan investasi kita dengan portofolio investasi yang memiliki ekuitas murni yang terutama difokuskan pada penciptaan kekayaan yang agresif.

Tetapi perlu diperhatikan bahwa hal ini tidak direkomendasikan bagi mereka yang akan pensiun dan mereka perlu fokus pada keamanan kekayaan dan aset.

Dengan mengetahui toleransi risiko kita, kita dapat mencari investasi sesuai dengan nilai risk-return terbaik untuk mengelola risiko investasi kita.

Baca:  Bagaimana Cara Investasi di Reksa Dana? (Wajib Tahu!)

Tips mengoptimalkan investasi dengan minim risiko

Berikut ini tips yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan investasi dengan mengurangi risiko yang ada:

  1. Pastikan untuk selalu melakukan investasi dengan tujuan jangka panjang.
  2. Bersama dengan financial planner, buatlah rencana investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
  3. Lakukan diversifikasi investasi Anda sehingga tidak semua dana Anda terkumpul di satu tempat.
  4. Selalu gunakan fitur stop loss pada trading Anda untuk meminimalkan risiko kerugian.
  5. Selalu perhatikan dan pelajari trend pasar sebelum melakukan investasi.

Mengevaluasi kinerja investasi

Memilih instrumen investasi hanyalah awal dari pekerjaan Anda sebagai investor.

Seiring berjalannya waktu, Anda perlu memantau kinerja investasi untuk melihat bagaimana hasil yang didapatkan dalam portofolio Anda.

Secara umum, kemajuan berarti ditandai dengan nilai portofolio Anda terus meningkat, meskipun satu atau lebih investasi Anda mungkin telah mengalami penurunan nilai.

Berikut ini langkah-langkah untuk mengevaluasi kinerja investasi:

  1. Kinerja investasi dapat diukur dengan menggunakan rasio finansial. Rasio ini dapat berupa rasio keuntungan, rasio laba, rasio efisiensi, dan rasio risiko.
  2. Selain menggunakan rasio, kinerja investasi juga dapat diukur dengan mengamati tingkat pengembalian investasi (ROI). ROI adalah perbandingan antara laba bersih dan biaya investasi.
  3. Kinerja investasi juga dapat diukur dengan mengamati cash flow. Cash flow adalah aliran uang masuk dan keluar dari perusahaan.
  4. Kinerja investasi juga dapat diukur dengan mengamati arus kas operasional. Arus kas operasional adalah aliran uang masuk dan keluar dari operasional perusahaan.

Kesimpulan

Setiap investasi memiliki risiko, sangat tidak mungkin untuk kita memiliki portofolio investasi dengan risiko nol atau tanpa risiko.

Meskipun demikian, dengan menerapkan strategi dan tips diatas Anda akan dapat menemukan keseimbangan yang tepat antara risiko dan keuntungan.

Hal ini akan membuat investasi Anda terus berkembang dan membantu Anda mencapai tujuan keuangan Anda.

Kami harap informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda.