Fulfilment Adalah: Pengertian, Fungsi dan Prosesnya

Sebagai salah satu tahapan dalam bisnis jual beli online, fulfillment sering diketahui hanya sebatas sebagai sebuah proses pengiriman barang dari penjual ke pembeli.

Akan tetapi, tahapan dalam fulfillment itu sendiri sebenarnya lebih dari sekedar pengiriman barang.

Pengertian fulfillment yang lebih luas meliputi seluruh aspek dari penerimaan pesanan barang hingga pengirimannya ke alamat pelanggan.

Nah, bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam mengenai apa itu fulfillment serta fungsi dan tujuannya dalam kegiatan jual beli online, Anda bisa menyimak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Apa Itu Fulfilment?

jasa-penitipan-barang

Fulfilment adalah proses untuk melakukan, menyediakan, mengirim, dan/atau mengatur produk untuk pelanggan.

Fulfillment dalam bisnis berarti memenuhi segala kebutuhan pelanggan, dari pemesanan hingga pengiriman pesanan. Hal ini dilakukan agar bisnis dapat berjalan dengan lancar dan pelanggan puas.

Fulfillment sangat penting dalam kegiatan jual beli, karena ini merupakan proses dimana pelanggan menerima pesanan yang telah dibuat.

Oleh karena itu, proses ini harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar pelanggan puas dan tetap loyal pada sebuah perusahaan atau toko.

Saat ini, terdapat banyak perusahaan e-commerce yang menggunakan jasa ekspedisi untuk menangani proses fulfillmentnya.

Jasa ekspedisi yang digunakan biasanya tergantung pada negara tujuan dan volume pesanan yang harus dikirim.

Fungsi Fulfilment untuk Bisnis

Fungsi dari fulfilment adalah untuk melakukan, menyediakan, mengirim, dan/atau mengatur produk untuk pelanggan, sehingga mereka akan menerima apa yang mereka pesan dan dapat menggunakannya dengan baik.

Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan mereka apa yang mereka pesan dalam waktu yang tepat, dan dalam kondisi yang baik.

Proses Fulfilment pada E-Commerce

toko-online-aurabisnis

Adapun proses fulfilment meliputi:

1. Pengambilan barang (Picking)

Proses pertama dalam fulfillment adalah pengambilan barang dari pengecer atau pelaku e-commerce, lalu menyimpannya di gudang mereka.

Gudang mereka sendiri biasanya melakukan proses pengapian (stocking) terhadap barang-barang yang diterimanya.

Baca:  10+ Peluang Bisnis Pelajar Modal 10K (2023)

Pengapian sendiri berarti pengklasifikasian barang-barang berdasarkan jenis, suplai, dan lain sebagainya.

2. Pengemasan barang (Packing)

Ketika sudah mendapatkan pesanan dari pelanggan, jasa fulfillment akan mengambil barang dari gudangnya dan memasukkannya ke dalam kemasan.

Kemasan yang bagus dan aman akan mengurangi resiko kerusakan selama pengiriman. Oleh karena itu, packaging yang bagus adalah salah satu faktor penting dalam fulfillment.

3. Pengiriman (Shipping)

Setelah barang dikemas, jasa fulfillment akan mengirimkannya ke alamat pelanggan. Proses pengiriman melalui jasa ekspedisi biasanya dilakukan dengan menggunakan kurir.

Kurir yang akan digunakan sesuai dengan kebijakan jasa fulfillment dan kebutuhan pelanggan.

4. Pengembalian (Refund)

Ketika pelanggan tidak puas dengan barang yang di terimanya, mereka dapat melakukan pengembalian barang ke jasa fulfillment.

Jika jasa fulfillment menyediakan fasilitas pengembalian barang, mereka akan mengambil barang dari pelanggan dan mengembalikannya ke gudang.

Jika tidak, pelanggan harus mengirimkan barang kembali ke alamat pengecer atau pelaku e-commerce.

Perbedaan Fulfilment dan Warehouse

  1. Fulfilment secara khusus dirancang untuk menyimpan dan mendistribusikan produk untuk bisnis e-commerce, sedangkan gudang dapat digunakan untuk berbagai tujuan.
  2. Fulfilment umumnya memiliki staf yang lebih besar dan sistem manajemen inventaris yang lebih canggih daripada gudang.
  3. Fulfilment biasanya terletak di dekat pusat transportasi utama untuk memfasilitasi distribusi yang efisien, sedangkan gudang dapat ditemukan di mana saja.
  4. Fulfilment biasanya menyimpan berbagai produk yang lebih luas daripada gudang, karena mereka perlu memenuhi beragam kebutuhan bisnis e-commerce.
  5. Fulfilment sering menawarkan layanan tambahan seperti pengemasan dan pengiriman, sedangkan gudang umumnya hanya menyediakan ruang penyimpanan.

Model Fulfilment dalam E-Commerce

transaksi-online-aurabisnis

1. Make-to-Stock (MTS)

Model Make-to-Stock (MTS) merupakan model yang diterapkan oleh bisnis yang sudah tahu seberapa banyak barang yang akan dipesan pelanggan dan siap untuk mengirimkannya sesegera mungkin setelah pelanggan melakukan pemesanan. Dalam model ini, proses pembuatan produk didahulukan sebelum adanya pesanan dari pelanggan.

Baca:  Resiko Usaha Cuci Motor: Tips Minimalisir Rugi

2. Make-to-Order (MTO)

Model Make-to-Order (MTO) adalah model yang dipakai untuk membuat produk setelah ada pesanan dari pelanggan. Dalam model ini, bisnis tidak akan membuat produk sebelum ada pesanan, sehingga mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengirim produk ke pelanggan.

3. Engineer-to-Order (ETO)

Model Engineer-to-Order (ETO) adalah model yang berfungsi untuk membuat produk custom sesuai pesanan pelanggan. Pada model ini, bisnis tidak akan membuat produk sebelum ada pesanan dari pelanggan, dan produk yang dibuat juga akan disesuaikan dengan kebutuhan khusus pelanggan.

4. Assemble-to-Order (ATO)

Model Assemble-to-Order (ATO) adalah model fulfilment yang menyusun produk dari komponen yang sudah ada sebelumnya. Bisnis tidak akan membuat produk sebelum ada pesanan, namun akan menyimpan komponen sebagai stok untuk diproses lebih lanjut menjadi produk akhir sesuai pesanan pelanggan.

5. Configure-to-Order (CTO)

Model Configure-to-Order (CTO) adalah model yang dilakukan oleh bisnis untuk menyesuaikan produk sesuai pesanan pelanggan. Dalam model ini, perusahaan tidak akan membuat produk sebelum ada pesanan, namun akan menyimpan sebagian komponen sebagai stok untuk diproses lebih lanjut menjadi produk akhir sesuai pesanan pelanggan.

Kesimpulan

Ada beberapa perusahaan ataupun bisnis yang menggunakan jasa ekspedisi untuk sebagian fulfillment mereka, seperti JNE, Pos Indonesia, dan lainya. Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, karena proses pemenuhan order yang dilakukan oleh perusahaan ekspedisi ini tentunya sangat cepat dan tepat waktu.

Jika Anda berencana untuk memulai bisnis di e-commerce, Anda bisa mempertimbangkan untuk melakukan fulfillment sendiri atau bekerja sama dengan perusahaan jasa fulfillment. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengembangkan back-end operation agar menjadi lebih efisien.