Dividen Trap Adalah: Pengertian dan Cara Menghindarinya

Dividen merupakan salah satu cara mendapatkan untung dari investasi saham. Meskipun begitu, bukan berarti mendapatkan dividen saham itu mudah. Anda perlu waspada terhadap jebakan yang sering dikenal sebagai dividend trap.

Lalu, apa itu dividen trap? Mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara menghindarinya? Pada artikel ini kami akan membahas sesuatu hal yang biasa dan umum terjadi di saham.

Pengertian Dividen Trap

Dividen trap adalah situasi ketika seorang investor mendapatkan dividen, namun ternyata harga saham telah turun sehingga nilai investasi bersihnya menurun.

Perangkap ini biasanya ditetapkan oleh perusahaan yang dalam kesulitan dan perlu mengumpulkan uang tunai, sehingga membayar dividen tinggi untuk menarik investor.

Sebagai contoh, dividen trap yang paling umum adalah ketika sebuah perusahaan yang baru memperoleh laba, atau yang sedang mengalami pertumbuhan pendapatan yang relatif cepat setelah beberapa tahun kerugian.

Manajemen perusahaan mungkin akan meningkatkan dividen saham sebagai bagian dari strategi untuk menarik minat para investor.

Segera setelah perusahaan meningkatkan dividen, harga sahamnya mungkin akan naik secara signifikan karena para investor cenderung mencari saham dengan dividen yang menarik.

Akan tetapi, ketika pertumbuhan pendapatan perusahaan mulai melambat, dividen saham yang telah ditingkatkan mungkin tidak akan bertahan lama, dan harga saham akan jatuh tajam.

Cara Menghindari Dividen Trap Saham

1. Jangan Mudah Tergiur Dividen

Kunci utama menghindari dividen trap adalah jangan mudah tergiur dividen. Berinvestasi dalam saham bukan berarti mengincar dividen, melainkan mengincar capital gain. Konsep ini sebenarnya sudah diberlakukan oleh Warren Buffet sejak dahulu.

Oleh karena itu, sebelum Anda berinvestasi tentukan dulu tujuan investasi Anda. Jika Anda ingin mendapatkan capital gain, maka investasilah dalam saham yang memiliki prospek bagus untuk jangka panjang. Jika Anda tergiur dividen, maka Anda akan selalu mementingkan diri sendiri dan mengabaikan perusahaan.

Baca:  Begini! Perbedaan Reksa Dana dan Deposito

2. Jangan Peduli Dividen, Pedulilah EPS dan BVPS

Sebelum Anda berinvestasi dalam saham, cobalah untuk melihat rasio EPS dan BVPS perusahaan tersebut. Dalam melakukan analisis fundamental saham, EPS dan BVPS bisa menjadi indikator yang baik untuk mengukur kinerja perusahaan.

Dengan mengetahui informasi EPS dan BVPS dari suatu perusahaan, Anda dapat mengetahui seberapa baik kinerja perusahaan dalam membukukan laba, sehingga Anda dapat memperkirakan apakah perusahaan akan mampu mengeluarkan dividen dalam jumlah yang cukup besar.

3. Jangan Lupakan Kondisi Fundamental Perusahaan

Setelah Anda mengetahui nilai EPS dan BVPS dari sebuah perusahaan, maka Anda dapat menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut. Apabila laporan keuangannya bagus, maka perusahaan mungkin dapat memberikan dividen yang cukup besar.

Namun jika laporan keuangannya buruk, maka perusahaan mungkin tidak dapat memberikan dividen. Karena itu, sebelum Anda menginvestasikan uang Anda dalam sebuah perusahaan, pastikan Anda memperhatikan kondisi fundamental perusahaan tersebut dengan baik.

4. Review Portofolio Anda secara Berkala

Peter Lynch, pernah mengatakan bahwa “time in the market is better than timing the market”. Di sini Peter Lynch menekankan manfaat berinvestasi dalam jangka panjang. Anda tidak perlu menghabiskan seluruh uang Anda dalam satu kali transaksi.

Dalam periode tertentu, berinvestasilah secara bertahap sehingga dapat menyebar risiko. Selain itu, sebaiknya review portofolio Anda secara berkala sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.

Namun, Anda tidak perlu melakukannya secara berlebihan. Review portofolio Anda 1-2 kali dalam satu bulan sudah cukup.

Contoh Dividen Trap untuk Saham di Indonesia

Berikut ini tampilan chart saham yang menunjukkan terjadinya dividen trap.

Saham PTBA

dividen-trap-PTBA

Saham ISAT

dividen-trap-ISAT

Akhir Kata

Dividend trap bisa terjadi pada perusahaan dengan fundamental yang sebenarnya kuat dan bagus. Namun, dalam kondisi tertentu, seperti krisis atau ketika sedang mengalami masalah keuangan, perusahaan bisa memutuskan untuk tidak membagikan dividen. Sehingga, ini akan berdampak pada penurunan harga sahamnya. Jadi, sebelum membeli saham, selalu perhatikan laporan keuangannya.