Cara Cepat Memulai Bisnis Konveksi Tanpa Modal

Memulai bisnis konveksi tanpa modal? Bisakah?

Ya, kalau bicara tentang bisnis yang berkaitan dengan produk fashion atau konveksi pastinya akan selalu dikaitkan sebagai bisnis yang butuh modal besar.

Padahal bisnis konveksi bisa dijalankan tanpa modal.

Bagaimana cara menjalankan bisnis konveksi tanpa modal besar?

Di sini kita akan kupas selengkapnya untuk Anda, cek informasinya sampai bawah ya!

Apa Itu Bisnis Konveksi?

Bisnis konveksi adalah sebuah bisnis produksi pakaian jadi dengan produk yang dihasilkan berupa kaos, kemeja, celana atau produk fashion lain yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan secara massal.

Biasanya sebuah usaha konveksi akan memenuhi permintaan partai besar sebuah perusahaan, sekolah, instansi, dan lainnya.

Usaha kecil yang ingin menjual pakaian jadi dan ingin mendesain pakaiannya sendiri juga bisa bekerjasama dengan usaha konveksi yang menyediakan jasanya untuk keperluan UMKM.

Mengenai berapa pcs produk yang dihasilkan, usaha konveksi biasanya bisa menghasilkan produk dalam jumlah cukup besar dibandingkan penjahit rumahan.

Terlebih kalau usaha tersebut sudah memiliki alat yang lengkap dan pekerja dalam jumlah cukup.

Jika penjahit biasanya hanya bisa menjahit 1-10 pcs, biasanya konveksi bisa menjahit pakaian jadi bahkan lebih dari 100 pcs atau kalau memiliki karyawan banyak dengan didukung peralatan lengkap bahkan bisa menghasilkan sampai 1000 pcs.

Cara Kerja Bisnis Konveksi Agar Sukses

Dalam menjalankan sebuah bisnis, siapa pun tentu ingin agar usaha yang dibangunnya sukses besar apapun bisnisnya. Oleh sebab itu setiap tahapan dalam bisnis tidak boleh ada yang diabaikan.

Untuk Anda yang ingin menjalankan usaha yang berkaitan dengan konveksi dan merasa memiliki modal yang terbatas namun tetap ingin menjalankannya dan mendapatkan kesuksesan di kemudian hari, berikut beberapa cara dalam menjalankan bisnis konveksi tanpa modal yang sukses:

1) Menyiapkan peralatan

Menyiapkan peralatan memang butuh modal. Namun lain halnya dengan jika Anda sudah memiliki peralatan tersebut.

Jika pun terkendala modal namun masih belum memiliki peralatan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan peralatan konveksi tanpa butuh modal besar di antaranya:

  • Meminjam peralatan mesin jahit dari teman yang memilikinya.
  • Meminjam dari teman yang pernah menjalankan usaha konveksi namun tidak meneruskan usahanya lagi alias peralatan tak terpakai.
  • Membeli peralatan menjahit bekas yang harganya tentu jauh lebih murah dibandingkan harga baru.

Dalam bisnis konveksi, perlu untuk Anda siapkan segala peralatan menjahit dan sparepart sebanyak mungkin. Hal ini bertujuan agar apabila salah satu peralatan rusak atau sparepart tidak tersedia, Anda dapat mencari peralatan dan sparepart di tempat lain sebagai cadangan, sehingga bisnis tidak perlu terhenti, dan bisnis tetap berjalan dengan lancar.

Baca:  Cara Memulai Bisnis Pupuk dari Nol (Panduan Lengkap)

Peralatan yang perlu disiapkan antara lain: mesin jahit, mesin potong, benang, alas, rol, jarum, dan lain-lain. Selain itu sediakan juga peralatan-peralatan kecil seperti: sekat jepit, gunting, jarum jarum dan sebagainya.

2) Menentukan kerjasama bersama supplier kain

Bahan utama dalam usaha di bidang konveksi yang perlu disediakan adalah kain, dan juga benang.

Oleh sebab itu mulailah menjalin relasi dengan penyedia kain dan penyedia benang.

Namun pastikan pilih penyedia kain dan benang yang menawarkan harga bahan baku terjangkau namun kualitasnya terjamin.

Dengan begitu Anda bisa mendapatkan harga miring untuk pengadaan bahan baku usaha Anda.

Agar mendapatkan supplier yang berkualitas dan memberikan harga terjangkau, Anda harus rajin-rajin menyurvei dan mencari supplier atau penyedia yang tepat.

Agar tidak salah pilih, berikut beberapa tips yang bisa dipakai dalam memilih supplier untuk usaha konveksi:

  • Cari supplier yang memiliki bahan lengkap dan juga menyediakan pasokan pendukung. Sebagai contoh memilih supplier yang menyediakan kain, benang dan perlengkapan sablon juga sehingga ketika ada kebutuhan mendesak tidak perlu bingung mencari yang lainnya lagi.
  • Pastikan memiliki lebih dari satu supplier yang terdiri dari 1 supplier utama dan pendukung ketika supplier utama tidak bisa menyediakan pesanan yang dibutuhkan.
  • Pastikan memilih supplier dengan track record dan reputasi terjaga atau baik
  • Jika memungkinkan, cari penyedia yang lokasinya dekat dengan lokasi bisnis untuk mengurangi beban produksi.

3) Menentukan produk yang akan Anda produksi

Ada berbagai jenis produk atau barang yang bisa diproduksi oleh sebuah usaha konveksi. Jadi tentukan terlebih dahulu di awal apakah Anda akan menyediakan produk untuk pria, wanita, orang dewasa, anak-anak, remaja, kaos sablon, kemeja, atau yang lainnya.

Perhatikan juga kepentingan produk Anda dihadirkan untuk kepentingan penggunaan casual sehari – hari, formal, perayaan, seragam, atau lainnya.

Menentukan produk atau barang yang akan diproduksi sangat penting dalam menentukan bagaimana bisnis nantinya akan bersaing dengan kompetitor lain.

4) Kembangkan modal usaha yang Anda punya

Meski misalkan di awal menjalankan bisnis konveksi tanpa modal, namun tentu Anda tidak bisa terus menerus tidak mengandalkan modal.

Sebagai contoh misalkan supplier di awal kerjasama memberikan kebijakan untuk memberi talangan dana tentu hal tersebut tidak akan terjadi seterusnya.

Oleh sebab itu ketika usaha sudah mulai berjalan, pastikan Anda sudah mulai menyisihkan modal untuk keperluan operasional dan pengembangan usaha selanjutnya.

Jika memang memungkinkan selalu tambah modal yang Anda punya dari keuntungan atau laba usaha setiap bulannya. Sehingga nantinya bisnis tidak stagnan melainkan bisa berkembang lebih baik lagi.

Baca:  +7 Kelemahan Usaha Jus Buah (Wajib Diketahui)

5) Promosi dan membangun branding

Dua hal ini tak boleh dilupakan. Promosi merupakan suatu cara untuk mengenalkan usaha yang dijalankan lebih jauh lagi.

Sementara branding merupakan suatu cara untuk memberikan identitas bagi usaha yang dimiliki agar lebih mengena di hati customer, calon customer atau client dan calon client.

Jadi dua hal ini tidak boleh diremehkan satu pun karena sama-sama penting dalam dunia bisnis.

6) Menjalin hubungan yang baik dengan client

Last but not least, jangan lupa untuk selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan client.

Pastikan berikan pelayanan terbaik karena kunci kesuksesan usaha adalah kepuasan client utamanya jika usaha yang dijalankan dalam bidang jasa konveksi.

Client yang puas biasanya akan terus menerus membeli produk di tempat Anda dan bahkan merekomendasikannya ke orang lain.

Jadi salah satu kunci bisnis konveksi tanpa modal salah satunya juga kerja sama baik yang terjalin dengan client. So, don’t miss it!

8 Langkah-langkah memulai bisnis konveksi

Dalam menjalankan usaha konveksi, ada step by step produksi yang wajib dilakukan supaya usaha berjalan lancar sampai di tangan konsumen atau client.

Berikut step by step dalam proses produksi dalam usaha konveksi secara garis besar yang perlu diperhatikan :

  1. Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan mulai dari kain sesuai keperluan, benang, kancing, atau material pendukung lain.
  2. Perhatikan desain produk yang harus dibuat.
  3. Merencanakan pola yang bisa menggunakan cara manual, atau menggunakan tools komputer seperti Corel Draw, Adobe Photoshop, Adobe Ilustrator atau pun tools lainnya.
  4. Proses pemotongan kain sesuai pola yang sudah dibuat.
  5. Masuk ke proses jahit sesuai desain yang diinginkan.
  6. Jika proses jahit telah selesai, masuk ke tahapan quality control. Ketika ada produk yang tidak sesuai pesanan, maka harus diulang langkahnya dari awal untuk memastikan konsumen senang dan puas dengan produk yang dihasilkan. Inilah pentingnya quality control dalam sebuah usaha.
  7. Melakukan steam untuk merapikan produk yang sudah dihasilkan agar lebih sempurna.
  8. Mempacking barang jadi sesuai dengan image brand atau image bisnis yang ingin ditunjukkan kepada client atau customer.

Demikian sedikit informasi yang kami dapat sampaikan terkait cara memulai bisnis konveksi tanpa modal yang perlu diperhatikan.

Semoga menjadi informasi yang menambah inspirasi usaha untuk calon wirausahawan di Indonesia.